Fokuskan Hati Kepada Al-Quran

 



Fokuskan Hati Kepada Al-Quran

Oleh : Muhamad Asran Dirun

Tiada terasa tinggal 11 hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan 1442 H. Bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, bulan yang di dalamnya terdapat malam kemuliaan, yaitu malam seribu bulan.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

185.  Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil …

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

1.     Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.2.  Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? 3.  Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.

Dalam tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa Allah Swt memberi keutamaan bulan Ramadan dari bulan lain karena di dalamnya Al-Quran diturunkan, bahkan kitab-kitab lainpun seperti suhuf Ibrahim, Taurat, Injil pun diturunkan pada bulan Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dari Wassilah bin Al-Asqa’.

Sehingga para ulama disaat bulan Ramadan banyak meninggalkan kesibukannya dengan memfokuskan perhatiannya hanya kepada Al-Quran. Seperti halnya Imam Malik meninggalkan majelis ilmu dan fokus membaca Al-Quran dari mushaf. Sufyan ats-Tsauri meninggalkan ibadah lainnya agar fokus membaca Al-Quran. (Lathaif al Ma’arif, hal. 171).

Begitu halnya Imam Syafii mengkhatamkan bacaan Qurannya sebanyak 60 kali (Siyar A’lam Nubala, 10/36). Qatadah mengkhatamkan Al-Quran dalam 3 hari, jika di malam 10 hari terakhir ia mengkhatamkan dalam sehari. Al Aswad disebutkan adz Dzahabi  mengkhatamkan tiap dua malam sekali.

Dalam membaca Al-Quran atau mengkhatamkan Al-Quran diutamakan membacanya dengan mushaf sebagaimana pendapat Imam Nawawi. Namun jika seorang qari membaca dengan hapalannya mampu menghadirkan tadabur, tafakkur, maka membaca dengan hapalan lebih utama. (Al-Adzkar : 90-91).

Mengapa para ulama begitu kuatnya untuk membaca dan mentadabburi Al-Quran? Hal ini dikarenakan Nabi Muhammad senantiasa melakukan tadarus Al-Quran Bersama malaikat Jibril, sebagaimana riwayat dari Bukhari, “Sesungguhnya Jibril mengulang kembali Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw sekali dalam setahun. Pada tahun wafatnya Beliau, Dia mengulangnya dua kali”. Hal inipun disebutkan Ibnu Atsir dalam Al-Jami’ Fi Gharibil hadits, 4/64, bahwa malaikat Jibril mengulang kembali seluruh Al-Quran yang pernah diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Di samping itu keutamaan membaca Al-Quran banyak dijelaskan dalam hadis-hadis Nabi. “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhori). “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf” (HR. Tirmizi).

Bayangkan jika menurut Imam Syafii dalam Al-Quran terdapat 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu) huruf. Tinggal kita kalikan saja angka tersebut dengan 10, tentu pahalanya sangatlah besar dan banyak kebaikan yang kita peroleh.

Demi Allah saya katakan, jangan tinggalkan membaca Al-Quran. Karena ia akan menjadi pembela kalian di akhirat kelak, Al-Quran akan menghantarkan kita ke surganya Allah, Al-Quran akan menjadi teman kalian di dalam kubur.

Sisihkan minimal dalam sehari ada membaca Al-Quran dan sebaiknya setelah selesai  sholat lima waktu. Sesuaikan dengan waktu lapang yang kita miliki. Misal, ada waktu lapang sesudah shalat subuh, maka bacalah Al-Quran. Atau sesudah shalat Magrib, maka bacalah Al-Quran.

Jangan khawatir dengan bacaan yang kita miliki, baik atau tidak,  justru bacaan Al-Quran yang terbata-bata akan mendatangkan banyak kebaikan, karena sering diulang-ulang.

Dalam QS. Al-Qomar ayat 17, 22, 32 dan 40 disebutkan “Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk dibaca, maka adakah yang mempelajarinya? Bayangkan Allah mengatakan hingga 4 kali dalam surah yang sama, bahwa Al-Quran sudah dimudahkan untuk dibaca dan dipahami.

Mari mulai sekarang kita baca Al-Quran di rumah-rumah kita, di tempat kerja, dalam kendaraan atau di mana saja kita berada, karena yakinlah Al-Quran akan mendatangkan banyak kebaikan.

Jangan sampai jika kita tidak membaca Al-Quran maka hati kita akan terkunci, sebagaimana pernyataan Allah Swt dalam Al-Quran, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci” (QS. Muhammad : 24). Allahu ‘alam.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama