Palangka Raya (Humas) Usaha keras yang dilakukan Gayska Vetotama dan M. Syaipul Bahri berbuah manis. Alhasil mereka berdua keluar sebagai juara pertama pada Kompetisi Sains Nasional (KSN) Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah serta berhak mewakili Kalimantan Tengah ke Tingkat Nasional.
Saat ditanya tim Humas Mankoraya, (10/9), Gayska Vetotama biasa dipanggil Veto menuturkan, bahwa untuk menghadapi KSN ini dirinya menghabiskan waktu 3 jam perhari untuk mempelajari mata lomba ekonomi. Meski dirinya mengalami kendala dalam mengatur waktu, yaitu sulitnya mengatur antara mempelajari materi sekolah dan materi lomba, namun semua itu bisa ia atasi, ungkap Veto.
Sedangkan untuk KSN Tingkat Nasional, menurut Veto, dirinya harus meluangkan waktu lebih, yaitu antara 5 sampai 6 jam sehari untuk belajar.
Saat KSN Tingkat Provinsi, (14/8) semua cabang lomba diadakan secara daring (online). Ia berharap untuk KSN Tingkat Nasional bisa diadakan secara luring (offline), karena resiko kecurangan dapat diminimalisir, ujar Veto. Namun menurutnya untuk saat ini sistem daring dianggap paling aman dengan adanya wabah pandemi ini.
Menurut pengakuan salah satu guru yang pernah mengajari mereka, Veto dan Syaipul adalah anak yang cerdas. Veto yang berada di kelas jurusan agama dan tidak pernah diberi pelajaran ekonomi ternyata mampu menjadi juara satu mengalahkan siswa SMA/ SMK lain.
Begitu juga Syaipul, meskipun ia dari jurusan Mipa, namun dari kurikulum yang ada, materi tentang kebumian tidak pernah diajarkan, karena cabang lomba kebumian ini baru saja dilombakan.
Kepala Mankoraya H. Ahd Fauzi mengapresiasi prestasi yang dicapai Veto dan Syaipul. Kami akan fasilitasi mereka berdua dengan menunjuk guru pembimbing secara khusus, agar mereka lebih fokus, dengan harapan nantinya mereka berdua bisa juara di tingkat nasional, ujar H. Ahd Fauzi. (Asdi)
Posting Komentar